Akad-akad yang bisa digunakan untuk mengembangkan harta sangatlah beragam, ada akad syirkah, syirkah ‘inan, syirkah abdan, akad mudharabah, dan ada juga akad murabahah, dll. Akad yang merupakan kebalikan dari akad murabahah adalah akad as-salam. Dan akad salam ini dibolehkan di dalam Islam, dimana uang diserahkan tunai pada waktu akad, sedangkan barang akan diberikan belakangan. Dan ini merupakan kebalikan dari akad murabah mu’ajjalah, yang mana dalam akad tersebut barang di depan, uang dicicil. Akad jual beli salam ini merupakan salah satu solusi dari akad riba, khususnya bagi orang-orang yang memiliki produksi.
Dalil dari akad jual beli salam adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” (QS Al-Baqarah [2]: 282)
Sedangkan dalil jual beli salam dari As-Sunnah adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من أسلف في شيء فليسلف في كيل معلوم، ووزن معلوم، إلى أجل معلوم
“Barangsiapa meminjamkan sesuatu maka hendaknya ia meminjamkannya dalam takaran, timbangan, dan masa tertentu.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Bagaimana penjelasan tentang jual beli salam ini? Dan apa saja syarat-syarat akad jual beli salam ini, agar bisa digunakan untuk mengembangakan harta kita? Silakan download kajian fiqih ekonomi Islam ini, dan simak penjelelasan dari Ustadz Erwandi Tarmidzi, M.A., mengenai permasalahan ini. Simak juga sesi tanya jawab yang sangat sayang jika dilewatkan. Semoga bermanfaat.
Rekaman audio: https://www.radiorodja.com/
Rodja.TV: https://rodja.tv/
Dalil dari akad jual beli salam adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” (QS Al-Baqarah [2]: 282)
Sedangkan dalil jual beli salam dari As-Sunnah adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من أسلف في شيء فليسلف في كيل معلوم، ووزن معلوم، إلى أجل معلوم
“Barangsiapa meminjamkan sesuatu maka hendaknya ia meminjamkannya dalam takaran, timbangan, dan masa tertentu.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Bagaimana penjelasan tentang jual beli salam ini? Dan apa saja syarat-syarat akad jual beli salam ini, agar bisa digunakan untuk mengembangakan harta kita? Silakan download kajian fiqih ekonomi Islam ini, dan simak penjelelasan dari Ustadz Erwandi Tarmidzi, M.A., mengenai permasalahan ini. Simak juga sesi tanya jawab yang sangat sayang jika dilewatkan. Semoga bermanfaat.
Rekaman audio: https://www.radiorodja.com/
Rodja.TV: https://rodja.tv/
Komentar